Eskatologi Disabilitas Amos Yong sebagai Sumbangsih Pengembangan Model Pastoral Konseling

Abstract

This study explores and analyses the concept of disability eschatology proposed by Amos Yong and its contribution to developing pastoral counseling models for people with disabilities. Using a qualitative approach with a literature study method, this research collects and examines relevant literature to understand Yong's theological views and their implications for pastoral practice. The study results show that Amos Yong emphasizes inclusivity and complete acceptance of the disabled, viewing disability as part of the diversity of God's creation that has a place in the divine plan of salvation. Yong argues that every individual, including those living with disabilities, is created in the image and likeness of God and possesses intrinsic value that their physical or mental condition cannot negate. The principles proposed for application in pastoral counseling include inclusivity and acceptance, a holistic approach, companionship and support, empowerment, and theological awareness. This study concludes that an inclusive and holistic theological approach in pastoral counseling can be an effective means of supporting and uplifting people with disabilities, helping them live fully and meaningfully within the faith community, and enriching pastoral practice with theological guidance that values diversity and inclusivity.


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis konsep eskatologi disabilitas yang dikemukakan oleh Amos Yong serta kontribusinya terhadap pengembangan mo-del pastoral konseling bagi orang dengan disabilitas. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, penelitian ini mengumpulkan dan mengkaji berbagai literatur yang relevan untuk memahami pandangan teologis Yong dan implikasinya dalam praktik pastoral. Hasil pene-litian menunjukkan bahwa Amos Yong menekankan inklusivitas dan penerimaan penuh terha-dap kaum difabel, melihat disabilitas sebagai bagian dari keberagaman ciptaan Tuhan yang memi-liki tempat dalam rencana keselamatan Ilahi. Yong berpendapat bahwa setiap individu, termasuk mereka yang hidup dengan disabilitas, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan memiliki nilai intrinsik yang tidak dapat dihapuskan oleh keadaan fisik atau mental mereka. Prinsip-prinsip utama yang diusulkan untuk diterapkan dalam konseling pastoral meliputi inklusivitas dan penerimaan, pendekatan holistik, pendampingan dan dukungan, pemberdayaan, serta kesa-daran teologis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan teologis yang inklusif dan holis-tik dalam konseling pastoral dapat menjadi sarana efektif untuk mendukung dan mengangkat orang dengan disabilitas, membantu mereka hidup secara penuh dan bermakna dalam komunitas iman, serta memperkaya praktik pastoral dengan panduan teologis yang menghargai keberaga-man dan inklusivitas.